Nekat Berbuah Manis
Resume Ke- : 15
Hari dan Tanggal : Jumat, 4 September 2020
Materi : Berbagi Pengalaman Menulis Buku
Pemateri : Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd.
Biografi Sang Narasumber
Dilahirkan di Sidodadi, tanggal 14 Juni 1978 dengan nama lengkap Jamila K. Baderan. Biasa dipanggil dengan sapaan Mila. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Bapak H. Abd. Razak K. Baderan (Alm) dan Ibu Hj. Anice Y. Sulingo. Mengawali Pendidikan di TK Negeri Pembina Palu lulus tahun 1985. Menempuh pendidikan SD di SDN Tanamodin di II Palu lulus tahun 1991, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 8 Gorontalo dan lulus tahun 1994, selanjutnya ke SMK Negeri 1 Gorontalo lulus tahun 1997. Kemudian mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo untuk program studi D2 PGSD selesai tahun 2009, melanjutkan Strata 1 jurusan PGSD di Perguruan Tinggi yang sama selesai tahun 2011. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNG jurusan Pendidikan Dasar dari tahun2016-2018.Selain aktif sebagai ketua KKG, juga aktif sebagai Ketua Bidang pada beberapa organisasi kependidikan seperti IGI Wilayah Prop.Gorontalo, Komunitas Guru Kreatif, Go Smart, dan juga sebagai trainer Office 365.
Sebagai seorang
guru banyak kegiatan/lomba yang pernah diikuti,
di antaranya:
1. 1.1. Juara
I Guru Berprestasi Tingkat
Kota Gorontalo tahun 2018
2. Juara
II Guru Berprestasi Tingkat Prov.
Gorontalo tahun 2018
3.Peserta 1000 Guru ke Luar Negeri yaitu Short Course Enhancing
Primary/ Secondary Mathematics Learning In the STEM Environment di SEAMEO
RECSAM Penang, Malaysia tahun 2019.
4. Pemakalah
pada beberapa Seminar baik secara Lokal, Nasional, maupun Internasional.
Beberapa karya yang pernah di
tulis di antaranya:
1 1. Pengembangan Soal HOTS Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VI SD
(Jurnal Pedagogika,
2017)
2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis melalui Model
Pembelajaran Berbasis Soal Higher Order Thinking (Hot) Di Kelas VI dengan
No. 80 Kota Tengah
Kota Gorontalo (Prosiding Sendimat
VI, 2018)
3. Kwartet
Media Bermain dan Belajar (2018)
4. Ekspektasi
VS Realitas (2019)
5. Design
Thinking Meningkatkan Keterampilan
Abad 21 dengan Konsep
Merdeka Belajar (2020)
Berbagi Pengalaman
Berbicara tentang pengalaman
menulis buku, Ibu Jamila juga termasuk
orang yang baru menekuni bidang tersebut.
Bu Jamila yang sewaktu SD pernah puya hobi menggambar dan bercita-cita
menjadi seotang komikus, namun entah mengapa cita-cita tersebut hilang
melayang. Berawal dari postingan di FB, beliau termotivasi dan muncul rasa
penasaran untuk menulis. Dengan usaha
dan bantuan teman-teman beliau, bergabunglah Bu Jamila di WA Grup Menulis Angkatan
5. Di situlah beliau bertemu dengan Om Jay, Sang Inspirator. Dari sinilah Bu
Jamila bisa sharing pengalaman, mendapatkan ilmu.
Taklukkan Tantangan
Tergila
Menulis
adalah pilihan. Bagi beliau pribadi, menulis adalah sebuah tantangan. Pada awal
bergabung di grup merasa begitu berat dan tak sanggup. Bukan karena tak punya ide, tapi bingung mau
memulai dari mana. Untungnya Om Jay paling jago memberikan tantangan menulis.
Om Jay juga paling mengerti karakter dan selalu memberi motivasi.
Pada
hari Selasa tanggal 14 April 2020, Om Jay menghadirkan seorang narasumber,
Prof. Eko Indrajit. Seorang narasumbr
yang hebat, cerdas, terkenal, dan super ramah. Prof. Eko memberikan tantangan
tergila, menulis buku dalam seminggu, dengan cara memilih salah satu tema yang
ada di Ekoji Channel. Peserta diberi waktu semalam untuk mengambil keputusan.
Besok pagi harus sudah menyetor judul dan outline (daftar isi). Dengan perasaan
bingung, galau, antara diterima dan tidak, akhirnya dengan kata NEKAT Bu Jamila
menerima tantangan tersebut. Pada hari
Jumat tanggal 17 April 2020 dengan harap-harap cemas dikarenakan sudah telat
dari dateline yang diberikan, Bu Jamila mengirim WA dan menyatakan kesanggupan
meberima tantangan Prof. Eko. Alhamdulillah masih diberi kesempatan dan langsung
menyerahkan bab 1.
Konsekuensi
dari NEKAT, Bu Jamila jatuh bangun berjuang ‘menaklukkan tantangan’. Kalimat
inilah akhirnya dijadikan salah satu judul bab, ‘Design Thinking Membangun
Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar’.
Nekat Berbuah Manis
Konsisten
dan fokus, kunci menuju sukses. Semua berawal dari NEKAT, tapi ini tidak
cukup. Modal nekat tanpa konsistensi
adalah nol besar. Buku “Design Thinking”
salah satu bukti bahwa resiko terbaik dari kenekatan adalah penerimaan dan pengakuan. Menulis darus didasari oleh tiga hal, yaitu
niat, tekad, dan nekat. Ketiga hal
tersebut berkaitan erat dan saling melengkapi. Niat merupakan tujuan yang ingin
dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad (keinginan yang kuat).
Untuk mewujudkan tekat tersebut kita harus nekat dalam arti memiliki
keberanian. Tiga hal dimaksud juga sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan
keterampilan abad 21 peserta didik. Guru selaku agen perubahan harus mampu
bersikap profesional baik dalam kapasitasnya sebagai anggota masyarakat. Secara
mendalam upaya tersebut dikupas tuntas dalam buku karya bersama Prof. Eko
Indrajit yang berjudul “Design Thinking”.
Mewujudkan
sebuah karya dalam waktu singkat, tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi bagi
seorang penulis pemula. Tentunya banyak kendala yang dihadapi. Namun berkat
niat, tekad, dan nekat tersebut ditambah kata ‘konsisten’, alhamdulillah karya
buku bersama tersebut termasuk sabagai salah satu karya yang lolos mulus di
Penerbit Mayor. Tentu saja di bawah bimbingan Prof. Eko.
Intinya,
tulislah apa saja yang terlintas dalam pikiran kita dengan sesegera mungkin.
Teruslah menulis, abaikan masalah ejaan, tanda baca, dan lain-lain. Selesaikan
dulu hingga tuntas, terakhir baru dilakukan editing. Untuk editing bisa
melakukan sendiri (swasunting) atau meminta bantuan teman yang ahli.
Jawaban Pertanyaan
Menjawab
pertanyaan yang masuk, tentang kiat-kiat mencari sumber referensi. Mencari
sumber referensi dengan cepat tentunya melaui web browser. Di situ kita dapat
mendapatkan banyak buku referensi, jurnal nasional dan intermasional yang
sesuai dengan kajian kita.
Peseta
kuliah online minta outline buku bersama untuk ditampilkan. Selain itu
bagaimana kiatnya agar lancar menulis buku dengan materi yang baru? Untuk
mendapatkan kiat menulis yang cocok, kembali pada gaya menulis.
Pandai-pandailah memilih kiat yang sesuai. Yang terpenting mampu membangun komunikasi
yang baik.
Isi
buku “Design Thinking” banyak
menceritakan tentang bagaimana seharusnya guru menjadi sosok profesional dalam
menyikapi generasi emas yang memiliki keterampilan abad 21. Untuk memenuhi
tantangan tersebut, tentunya guru dituntut harus mampu memotivasi dan
berkreativitas. Design Thinking merupakan sebuah pendekatan yang dapat menuntun
dan menjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih
baik, maju, dan berkualitas. Referensi
yang diambil, selain dari Ekoji Channel, Bu Jamila juga mendapatkan dari youtube
lain. Buku dan jurnal hasil googling di berbagai web browser.
Konsep
buku “Design Thinking” adalah tentang bagaimana guru berpikir desain agar mampu
merancang pembelajaran yang bermakna terkait dengan usaha meningkatkan
keterampilan abad 21 bagi peserta didik yang disiapkan generasi emas 2045. Buku
ini diterbitkan dengan tujuan agar para pendidik dan tenaga kependidikan dapat
membuka wawasan bahwa inovasi dalam pembelajaran adalah salah satu kunci
mewujudkan yang bermakna. Pembelajaran tidak harus selalu dibatasi oleh ruang
dan waktu. Pembelajaran harus mampu membangun kompetensi menjadi sebuah potensi
yang berkualitas. Sasaran utama buku tersebut adalah guru dan tenaga
kependidikan, termasuk di dalamnya para mahasiswa, para praktisi kependidikan.
Makna buku tersebut juga tidak hanya sebatas format pemikiran, tetapi bagaimana
aktualisasi nyata dan berpikir desain.
Sebagai
penulis pemula, Bu Jamila sudah pernah menulis buku tunggal dan diterbitkan
oleh Penerbit Andi, yang berjudul “Kwartet Media Bermain dan Belajar”,
Ekspektasi VS Realitas (Kumpulan puisi) serta beberapa jurnal. Dalam menulis buku, tentunya ada judul utama.
Selanjutnya dipecah menjadi bab dan sub bab. Pengalaman menulis dan menerbitkan
buku di Penerbit Mayor, Prof. Eko meminta Bu Jamila membuatnya dalam 6 bab yang
dipecah lagi menjadi beberapa sub bab.
Berbicara
tentang guru abad 21, bagaimana tentang transformasi kinerja guru di masa
pandemi sekarang ini. Hal ini tentunya tergantung dari sisi mana kita
melihatnya. Transformasi kinerja guru di masa pandemi ini tentu saja ada plus
minusnya. Dilihat dari kompetensi, banyak guru-guru yang bertransformasi ke
arah yang lebih baik. Misalnya terkait dengan kemampuan TIK, jika sebelumnya
hal ini dianggap hal yang tidak perlu atau biasa saja. Dengan adanya pandemi
ini maka mau tidak mau guru harus mampu mengelola pembelajaran secara daring
menggunakan aplikasi berbasis teknologi. Guru juga harus mahir membuat PPT,
video pembelajaran, mengelola LMS, dan sebagainya.
Menjawab
pertanyaan lain tentang bagaimana menjaga konsisten yang memang menjadi hal
yang sulit dilakukan. Unuk tetap bisa konsisten, tentunya kita harus mampu dan
pandai memanage waktu dan mood kita. Sementara kesulitan terbesar adalah
mencari referensi. Bersyukur Prof. Eko selalu memotivasi untuk terus fokus dan semangat.
Di
akhir materi, Bu Jamila memberikan simpulan sebagai motivasi peserta. Menulis
adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat. Semakin kuat tekad kita mengawal
niat tersebut, maka kita akan menjadi nekat. Nekat untuk menuntaskan tulisan kita,
apapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun. Menulislah dengan hati, maka ide
akan mengalir dengan sendirinya. Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia.
Tidak
kalah ketinggalan, Sang Moderator juga menyimpulkan bahwa dengan niat, tekad,
nekat, konsisten, dan menulis dengan hati, maka akan menciptakan karya yang
menyentuh pembaca.
Salam
Literasi....Ayo Terus Menulis...
Comments
Post a Comment