Bimbilon Ala Bu Muda
Resume Ke- : 13
Hari
dan Tanggal : Senin, 31 Agustus
2020
Materi :
Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online
Pemateri
: Ibu Mudafiatun
Isriyah, M.Pd
Seorang ibu yang
bertalenta, dilahirkan
di Lumajang, tanggal 21 April 1969 dengan nama lengkap Ibu Mudafiatun Isriyah Rosydi, biasa disapa Bu Iez. Beliau merupakan anakkedua dari
3 bersaudara dari pasangan Bapak
H. Fathur Rosyidi (Alm) dan Ibu Hj. Faridah, yang berlatar belakang pendidikan pesantren yang dibina oleh ayah
kandungnya. Semenjak kecil hidup di keluarga pesantren di Pondok al-Asy’ary
Wonorejo. Beliau ikut membina Yayasan Pendidikan bersama keluarga sampai
sekarang. Nama al-Asy’ary itu diambil dari nama Kakek yang bernama Asy’ary
dibawah naungan Pondok Pesentren Syarifuddin Wonorejo Lumajang.
Di samping sekolah
di madrasah juga menempuh pendidikan umum
di SDN Wonorejo I, kemudian melanjutkan ke
SMP Negeri 1 Lumajang, selanjutnya ke
SMA Negeri 1 Tempeh
Lumajang.
Melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Malang program studi (S1) Pendidikan Agama. Kemudian mengajar di yayasan
sendiri sekaligus membina lembaga TK PGRI Tempeh. Pernah mengajar di SMKN
Tempeh sebagai guru BK yang kemudian memutuskan kuliah lagi S1 BK di IKIP PGRI
Jember. Selama karir menjadi guru TK banyak prestasi yang saya raih. Terakhir
menjadi Kepala Sekolah berprestasi tingkat Kabupaten dan mendapat penghargaan
tingkat Provinsi Jawa Timur, kemudian lanjut studi S2 di Prodi PAUD UNESA Surabaya tahun 2014
yang akhirnya diangkat menjadi dosen di IKIP PGRI Jember. Perjalanan menjadi
dosen ada peluang mendapatkan beasiswa BPPDN S3, diterima di Pasca Sarjana
Universitas Negeri Malang Prodi Bimbingan dan Konseling. Mohon doanya Bulan
September segera sidang doktor.
Sebagai seorang guru banyak kegiatan/lomba yang pernah diikuti,
diantaranya :
1. Juara 1 Lomba Buku Cerita Bergambar tingkat Kabupaten
Lumajang tahun 2004
2. Juara 4 Lomba Buku Cerita Bergambar tingkat Provinsi Jawa
Timur tahun 2004
3. Juara 1 Lomba Cipta Lagu Anak tingkat Kabupaten Lumajang
tahun 2005
4. 10 besar Lomba Cipta Lagu Anak Jawa Timur 2005
5. Juara 1 lomba Cipta Tari Tradisional: Tari Glethak Kab.
Lumajang 2006
6. Juara 1 Lomba APE daur ulang guru beserta komite 2007
7. Juara 1 Lomba guru berprestasi Kab. Lumajang 2010
8. Juara 1 Lomba Kepala Sekolah berprestasi Kab Lumajang tahun
2011
9. Penerimaan Penghargaan Gubernur dari Kepala Sekolah Berprestasi
Jawa Timur 2012
10. Pemakalah
pada beberapa Seminar baik secara Lokal, Nasional,
maupunInternasional.
Beberapa karya yang pernah
ditulis diantaranya:
1. (Jurnal Nasional 2014) Pengaruh Pemanfaatan Media Video
Pembelajaran Terhadap Perilaku Agresif dan Empati Anak Usia Dini
2. (Jurnal Nasional 2015) Pengembangan Model Buku Cerita Bergambar Untuk Melatih Bahasa Anak
Usia Dini (Mendapat dana Hibah DIKTI tahun 2015)
3. (Buku) Peran Orang Tua dan Guru, Kolaborasi dalam
Kegiatan Parenting (2016)
4. (Jurnal Nasional 2017) Pengembangan Tari Glethak Untuk
Meningkatkan Gerak Non Lokomotor Anak Usia Dini
5. (Buku) Antologi Social Presence, Kunci Sukses Distance
Learning (2020)
6. (Buku) Trik Menulis Dikala Sibuk (2020)
7. Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online,
Dalam Konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impersonal
(2020)
8. (Jurnal Internasional, Scopus Q4) Online Guidance Study
On The Enhancement Of Completeness In Completing The Final Duties Of Distance
Students (2020)
Dalam biografi yang diberikan, beliau menyampaikan pesan
dari Abi Ali Bin Abi Thalib, “Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka
tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”. Kemudian
beliau memperkenalkan buku tulisannya yang ditulisnya bersama Prof. Eko,
berjudul “Implementasi Social Presence
dalam Bimbingan Online (dalam Konteks
Prespektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impresonal)”. Buku
tersebut membahas konsep dan model bimbingan online (bimbilon). Buku yang
diwarnai seorang Profesor yang cetar membahana bersama seorang kandidat S3, Ibu
Muda.
Di sela materi, Ibu Kanjeng yang sebagai moderator juga
memberikan ilmunya bahwa pendekatan psikologi terhadap anak amat penting. Jadi
siswa tidak hanya disuruh saja, tetapi lewat materi-materi guru siswa bisa
merasakan kehadiran guru, merasa dekat sehingga siswa tidak enggan atau tidak
bosan dengan gaya secara virtual. Itulah pendekatan social presence, menggugah
antar siswa. Guru dengan siswa, guru dengan orang tua, dilakukan pendekatan
dengan cara memahami social presence.
Mengapa bimbingan online (bimbilon) harus dilaksanakan?
1.
Di masa pandemi
virus corona dibutuhkan belajar secara virtual
2.
Pemahaman
E-learning akan merevolusioner pada proses belajar
3.
Bimbingan online
proses transformasi dari tatap muka dalam ruangan menjadi tatap muka secara
virtual
4.
Mengacu pada fungsi
layanan BK: melatih kematangan
intelektual, sikap dan perilaku emosional yang terarah saat online
5.
Interaksi online
bisa memenuhi 4 kompetensi
E-Learning dalam social presence, yaitu teori pertama
kali ditemukan oleh Williams and Christy (1976), bahwa pada saat aktivitas
komunikasi online/e-learning ada derajat dimana seseorang menerima orang lain
pada kenyataan yang sesungguhnya yaitu sebagai individu dan seluruh interaksi
yang didalamnya terdapat nilai-nilai ikatan hubungan saling timbal balik.
Bimbingan
online secara profesional dilaksanakan karena:
1.
Perkembangan,
perubahan dan kemajuan zaman yang memberi tantangan maupun tuntutan baru pada
individu
2.
Goyahnya
nilai-nilai, norma-norma dan sistem nilai dunia yang telah menjadi pedoman
akibat akulturasi kebudayaan
3.
Perkembangan
teknologi yang menggoncangkan dunia kerja sehingga mempersatukan proses
persiapan memasuki kerja.
Internalisasi
Kurikulum 2013 diantaranya:
1. Interaksi yang positif mendorong tercapainya tujuan
pembelajaran tuntas, terdapat dalam motivasi social presence
2. Keberhasilan belajar banyak ditentukan seberapa jauh
siswa untuk mencapai keberhasilan tersebut, usaha belajar dengan waktu yang
dihabiskan dan intensitas dalam kegiatan belajar tersebut
Fungsi
Bimbingan Online:
1. Membantu siswa belajar mandiri
2. Mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan potensi yang
dimiliki
3. Mengintegrasikan pembelajaran online dan belajar tatap
muka dalam pelaksanaan di kelas (bisa dengan zoom, geogle meet, dan lain-lain)
4. Memberikan wawasan kedalaman materi tentang social
presence dengan mempertimbangkan situasi kondisi pembelajaran konkrit
5. Membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada
proses pendidikan selama belajar
6. Membantu motivasi pada proses pelaksanaan implementasi
bahan ajar pada siswa di lapangan, dan lain-lain.
Dapat disimpulkan dari buku “Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online (dalam Konteks Prespektif Komunikasi
Personal, Interpersonal, dan Impresonal)”mengandung 4 unsur, yaitu unsur
sikap dan tata nilai, unsur kemampuan implementasi, unsur pengasaan materi, dan
unsur evaluasi dan reflektif. Keempat unsur tersebut sangat dibutuhkan
kehadirannya saat kita mengajar. Capaian pembelajaran yang dipaparkan
didalamnya mengandung makna kehadiran sosial atau social presence siswa
sekaligus refleksi sebagai wujud dari komitmen apa yang sudah diprogramkan baik
oleh guru maupun dari siswa sendiri. Semua ini terasa hadir saat kita belajar
social presence, sehingga siswa tidak merasa tertekan, bosan, jenuh, dan
lain-lain dalam mengerjakan tugas dari guru.
Pengalaman Bu Muda dalam menuis bersama Prof. Eko sangat
unik dan menarik. Menemukan satu ide kemudian dikembangkan menjadi ide yang
kreatif dengan bahan ajar kita, maka jadilah sebuah buku impian. Kata Prof.
Eko, bahwa dengan berpedoman 5W+1H maka akan terangkai buku menjadi sempurna.
Menjawab beberapa pertanyaan, kita dalam menulis Bu Muda
menjelaskan bahwa menulis itu mengasyikkan. Bu Muda kena magnet besar dari
Omjay yang membahana maka selalu rajin menulis di blog. Sehingga ketika
mendapat tantangan menulis dari Prof. Eko, Bu Muda tinggal memilih
tulisan-tulisan yang ada di blog.
Pertanyaan lain yaitu apakah kiat-kita yang harus
dilakukan agar kehadiran dan keaktifan siswa di kelas maya dapat mencapai 100%?
Seseorang harus memahami bahwa ada perbedaan belajar secara tatap muka dengan
virtual, mereka butuh layanan secara online, mereka butuh adanya interaksi pada
saat komunikasi mereka. Dengan melakukan bimbingan online akan ditemukan
kuncinya bahwa kesulitan yang umumnya ditemukan di dalam buku ada teks berbasis
impersonal. Maksudnya tidak tampak secara nyata, maka dibutuhkan bimbingan yang
tahapannya dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu melakukan join together,
motivating, building commitmens to implement, observing dan evaluating.
Menjawab pertanyaan tentang pernikahan siswa yang terjadi
dalam masa pembelajaran jarak jauh, beliau menjelaskan bahwa saat pandemi
corona memang semua harus dilibatkan. Mungkin tidak sabar dan berpikiran
daripada belajar tapi rasanya tidak belajar lebih baik praktisnya menikah saja.
Fokus pada siswa saat ini lebih berat pada keluarga, bukan di sekolah, sehingga
mengurangi beban tentang tugas seorang guru. Maka saat ini yang perlu digalakkan
adalah pendekatan parenting, komunikasi bersahaja dengan orang tua siswa. Ini
solusi singkat untuk mengatasi pernikana dini pada siswa.
Dalam memberikan bimbingan online, tidak harus menunggu
siswa tersebut ada masalah. Jika dikaitkan dengan kebutuhan siswa, dari mana
kita tahu bahwa siswa tersebut membutuhkan bimbingan secara online. Karena
sistem informasi bimbingan online merupakan produk yang utilitas dan
efisiensinya bisa digunakan bagi siswa. Setiap fungsinya menyokong diberikannya
layanan proses bimbingan dan penyebaran informasi yang sangat dibutuhkan oleh
siswa. Bimbingan online secara profesional akan menjadikan kesatuan yang
terintegrasi. Dalam bimbingan online dengan perkembangan kognitif, siswa sering
tersentuh melalui bimbingan online. Maka dia akan berkembang sosial
kognitifnya. Dalam teori dikenal dengan istilah kognitif behavioral. Jadi
perilaku siswa akan menjadi individu yang mampu mandiri belajar sendiri tanpa
ada paksaan dari manapun. Apalagi belajar yang disuruh-suruh.
Pertanyaan tentang kunci dalam menulis yaitu tetap rajin
menulis, sampai ada judul menulis tanpa ide, dan muncul judul buku “Menulis di Kala Sibuk”. Termasuk bukunya
“Implementasi Social Presence dalam
Bimbingan Online (dalam Konteks
Prespektif Komunikasi Personal, Interpersonal, dan Impresonal) ”, yang di
dalamnya dijelaskan bahwa social presence itu menggunakan belajar daring. Semua
dilakukan secara online, web, aplikasi chat life, teleconference, agar ada
layanan chat terhadap siswa. Hal ini bisa dilakukan secara privasi atau publik.
Terserah siswa dalam memilih layanan.
Di akhir materi beliau, disampaikan kesimpulan:
1.
Kebutuhan akan
social presence di dunia virtual akan menjadikan interaksi yang positif dengan
terdorongnya akan capaian dan tujuan pembelajaran tuntas. Semua ada dalam
motivasi social presence.
2.
Keberhasilan siswa
dalam belajar online banyak ditentukan oleh seberapa jauh seswa untuk mencapai
keberhasilan tersebut.
Usaha
belajar dengan waktu yang dihabiskan. Dan intensitas keterlibatan dalam
kegiatan belajar tersebut. Fungsi social presence sangat mendominasi saat
belajar online.
Semangat...tetap
salam Literasi. Ayo Terus Menulis....
Kereeen
ReplyDeleteKereeen
ReplyDeletewaduh, ketinggalan saya jaraknya BH, sy masih diam di resume 10 , oke lanjut bu sukses 👍👍
ReplyDeleteWaw....matabz....tulisan ini bisa dikembangkan mjd sebuah judul sekaligus menerima tantangan prof Eko, yaitu Judul: Hubungan Social Presence dengan Motivasi Belajar Siswa pendidikan Jarak Jauh
ReplyDeleteLanjutkan terus semangattt
Siapp Bantu Literasi bagi teman2 yg ingin menulis konteks Social presence dlm Belajar Virtual
ReplyDeleteKejar target bu.., semangat bu Surantini.
ReplyDeleteweeeh mantab Bu Nardi, monggo singgah di sini
ReplyDeletehttps://penacantikrip.wordpress.com/2020/09/01/interaksi-online-dalam-bimbilon-ibu-muda/
Siap menyimak ilmu bimbilon.
ReplyDeleteOn Time....
ReplyDeleteLanjutkan Bu.
Terus semangat.
ReplyDelete