September Ceria Bikin Baper


Resume Ke-                : 11

Hari dan Tanggal        : Rabu, 26 Agustus 2020

Materi                          : Berbagi Ilmu Menulis dan Menerbitkan Buku

Pemateri                       : Prof. Eko Indrajit

          

Seorang penulis buku yang kini bikin emak-emak baper, Prof. Eko Indrajit, yang juga Kepala SLCC PGRI. Begitu namanya selalu terdengar kalau ada pembicaraan tentang menulis buku. Di awal materi, Prof. Eko menyampaikan motivasinya bahwa pada dasarnya menjadi penulis itu mudah, termasuk menerbitkan hasil karyanya. Yang penting adalah kemauan. Seperti dalam pepatah, dimana ada kemauan, di situ ada jalan.

Dalam hidup beliau sampai sekarang, beliau telah menerbitkan 50 buku, yang sebagian besar telah dipublikasikan dalam bahasa Indonesia dan ada beberapa buku dalam bahasa Inggris. Sedangkan untuk artikel populer dan jurnal, di share secara gratis kemana-mana. Beliau memulai menulis semenjak semester 1 kuliah di ITS tahun 1988, jurusan Teknik Komputer. Berawal dari rasa kesepian, karena kos jauh dari orang tuanya. Beliau sering menulis di majalah-majalah komputer. Majalah pertamanya dimuat di majalah Mikrodata-versi lawas.


Sewaktu kecil Prof. Eko senang membaca buku. Sewaktu SMP dan SMA, sekolah tempat beliau belajar mewajibkan membaca karya sastra Indonesia dan membuat sinopsisnya.   Sewaktu SMA beliau memegang record selama 3 tahun studi, membuat 113 sinopsis dari karya-karya sastra Indonesia. Banyak belajar sastra, beliau membuat puisi, pantun, dan gurindam. Hasil dari banyak membaca dan menulis dimanfaatkan untuk menggaet Sang Pacar, yang akhirnya diperistri.

Pertanyaan yang beliau lontarkan, “Apakah yang Anda harapkan dengan meluangkan waktu dua jam ini untuk bertemu secara virtual dengan saya?”

Pertanyaan yang dilontarkan Prof. Eko, dijawablah oleh Ibu Kanjeng bahwa Prof Eko sangat produktif dan bertangan dingin. Apa yang menjadi ide atau yang ada di benaknya bisa menjadi buku. “Mungkinkah tulisan saya bisa berkolaborasi dengan tulisan Prof. Eko”, pertanyaan Ibu Kanjeng. Bagaimana supaya bisa berkolaborasi menulis buku dengan Prof. Eko. Tentu saja niat baik ini disambut baik pula oleh beliau. Pasti akan ditunggu tulisan tulisannya, agar dapat memberikan sesuatu di kesempatan malam ini.

Sambil menunggu pertanyaan, diselingi dengan lagu “Lenggang Padi”. Prof. Eko menyampaikan bahwa menulis bisa apa saja. Pada kesempatan pameran tahun 2008, Presiden Megawati pernah berkata,”Tulis apa saja yang ada di kepalamu, niscayapasti ada manfaatnya bagi sejumlah orang di tanah air....”. Dari keluarga Prof. Eko, yang suka menulis adalah ayah beliau. Walaupun dalam menulis karena tuntutan pekerjaan sebagai pegawai pemerintah. Setelah 35 tahun berkarya dan pensiun, ayahnya mengajak Prof. Eko untuk menulis bersama. Berkolaborasi dengan Sang Ayah yang usianya sudah 79 tahun, sudah menghasilkan kurang lebih 10 buah buku. Sementara ayahnya sendiri sudah menulis kurang lebih 20 buku. 


Moto hidup Prof. Eko sederhana, “cara menabung paling mudah adalah dengan cara membagi”. Dengan menulis maka beliau bisa memberikan pikiran-pikirannya walaupun sederhana kepada orang lain. Dengan demikian tabungan jumlah teman dan jejaringnya meluas. Dari situlah beliau mendapatkan warna warni kehidupan yang tak terpikirkan sebelumnya. Selain moto hidup beliau bercita-cita bisa keliling Indonesia. Hal ini menjadi kenyataan bisa keliling Indonesia dengan dibayarin orang lain hasil dari menulis.

Pengalaman terbaik Prof. Eko ketika beliau tumbuh kecil di Dumai, Riau, dimana beliau dibesarkan. Beliau hidup di depan hutan bersama teman-temannya dengan rumah-rumah tanpa pagar. Setiap hari sekolah dan bermain sampai maghrib bersama laskar pelangi saat itu.

Pendapat beliau, kalau kita senang ngobrol berarti kita punya bakat menulis. Karena yang kita obrolkan bisa ditulis. Kalau kita senang berpikir berarti kita punya modal menulis. Karena apa yang kita pikirkan dapat ditorehkan ke dalam kertas. Beliau menulis satu halaman sebelum tidur. Apa saja yang ada di pikirannya, beliau tulis. Selama tiga bulan akan mendapat 100 halaman, barulah diterbitkan dalam bentuk bunga rampai pikiran sebelum tidur. Menulis yang paling mudah jika temanya sesuatu yang kita sukai dan kita kuasai. Apapun itu. Memang untuk kalimat pertama akan terasa sulit, tetapi ketika sudah berhasil akan mengalir dengan sendirinya. Lama lama ketagihan sampai lupa waktu makan. Menurut beliau bahwa menulis itu adalah literasi yang semua orang bisa. Mereka yang berbakat adalah yang bisa membuat karya-karya publikasi best seller.

Jangan lupa subscribe, like, dan share mengenai EKOJI CHANNEL. Di situ banyak bahan presentasi beliau yang bisa diubah menjadi karya tulisan, dan diterbitkan oleh Penerbit ANDI. (Pesan sponsor).

Pengalaman dalam menulis, beliau sering bearda dalam posisi terpuruk berkali-kali. Walaupun demikian  Prof. Eko selalu mencoba berintrospeksi dan senantiasa bersyukur dengan segala yang Tuhan berikan. Semuanya agar kuat dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Tidak penting berapa kali kita jatuh, yang jauh lebih penting adalah berapa kali kita berani bangun dari keterpurukan dan move on untuk memberikan apapun yang terbaik bagi orang lain.

Menjawab beberapa pertanyaan, teknik mengawali tulisan itu mudah. Pakai saja bahasa selayaknya mengobrol dengan orang lain. Biarkan mengalir secara natural. Setelah jadi baru pelan-pelan diedit. Bila perlu minta bantuan orang lain atau sahabat. Seperti di awal beliau menulis dan menulis, bagaimana hidupnya memiliki arti. Seperti kata Chairil Anwar, “aku ingin hidup seribu tahun lagi”. Kalau kita menulis dan ada jejak digitalnya di internet, maka anak cucu cicit kita bisa mengenal siapa nenek moyangnya dulu. Selalu tekun dalam menulis. Pepatah mengatakan,” ala bisa karena biasa” dan “tak kenal maka tak sayang”. Menulis, lama-lama kalau  kebiasaan walaupun kecil dan sederhana akan menjadi tagihan orang lain. Belajar menulis bisa diawali dari menjawab pertanyaan 5W1H. Jadilah 6 bab utama.

Buku yang paling berkesan yang ditulisnya adalah buku bunga rampai 50 ringkasan tulisan. Isinya dari ringkasan beberapa buku import yang tidak boleh difotokopi. Mahasiswa beliau meminta untuk meringkaskan agar pembelian buku bisa diperkecil. Dari meringkas buku tersebut dicetak berkali-kali oleh Elex Media Komputido.    

 

 

  Dalam keluarga, baginya FAMILY IS EVERYTHING. Keluarga adalah segalanya, dan keluarga adalah nomor satu. Mereka sumber inspirasi, motivasi, dan energi beliau. Melalui kehadiran keluarga maka kita akan menemukan cinta Sang Maha Pencipta yang begitu luar biasa.

Di akhir materi, Prof. Eko memberi tantangan. Beliau menunggu ringkasan cerita-cerita beliau di Ekoji Channel dan menrbitkannya dalam publikasi. Tema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lagi hot, kalau ada yang mau menulis bersama beliau ditunggu. Judul yang masih hot menjadi bahan pembicaraan ada di Ekoji Channel SESI 29, SESI 28, SESI 27, SESI 37, SESI 38, SESI 46, dan seterusnya. Beliau juga bercita-cita setelah pensiun di usia 55 tahun nanti targetnya ingin menulis fiksi berupa novel.

Closing statement disampaikan di akhir materi, “If you can dream it, yu can do it”. Ayo bergabung di September Ceria, dan kita wujudkan mimpi bersama menjadi kenyataan.

 

AYO TERUS MENULIS....

 




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

September Ceria Bikin Baper

CLBK Kembali Beraksi

Move, Semangat dalam Menulis